Minggu, 20 Januari 2013

LAPORAN KIMIA ASAM BASA






LAPORAN PRAKTIKUM
LARUTAN ASAM DAN BASA
                                                                          











Disusun Oleh
Nama : Rahman
Kelas : XI-IPA 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SAMARINDA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


I.                  Tujuan
1.Untuk menentukan larutan asam-basa
2.Untuk menentukan PH larutan
3.Untuk mengidentifikasi larutan asam-basa dengan menggunakan indicator alami

II.               Dasar Teori
1.     Asam Menurut Arrhenius
      Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H+, sedangkan basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H-. Jadi, menurut Arrhenius, pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Jika asam Arrhenius dirumuskan denga HxA, di dalam air asam itu akan mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxA(aq) à xH+(aq)+ AX-(aq)

      Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, M(OH)x, yang di dalam air membebaskan ion hidroksida (OH-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut
M(OH)x(aq)àMx+(aq) + x OH-(aq)

2.     Asam menurut Bronsted-Lowry
    Pada taun 1923 ahli Kimia Denmark bernama J.N.Bronsted dan ahli kimia Inggris bernama T.N.Lowry mengemukakan definisi tentang asam dan basa tersebut dikenal dengan  teori asm-basa Bronsted-Lowry.Menurut mereka suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjungasi dari asam tersebut begitu juga basa. Dengan demikian, dalam teori asam-basa Bronsted-Lowry dikenal istilah’’Pasangan asam-basa atu asam-basa konjungasi.’’
Asam  H+ + Basa konjugasi
Basa  H+ + Asam konjugasi



3.Asam-Basa Lewis
    Pada tahun 1932 seorang ahli kimia amerika bernama G.N.Lewis  merupakan teori asam-basa yang diberi nama Asam-Basa Lewis. Teori ini menyatakan bahwa basa adalah zat yang memiliki satu atau lebiah pasangan electron bebas yang dapat diberikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang menerima pasangan electron  tersebut.

Identifikasi Sifat Asam – Basa Larutan
1.      Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada larutan asam, basa, dan netral.
2.      Indikator Universal
Cara menggunakan indikattor Universal adalah dengan mencocokan kertas indikator yang telah dicelupkan pada larutan dengan warna yang setara pada kemasan kertas indikator.
3.      Indikator Alami
Menentukan sifat asam basa larutan dapat dilakukan dengan indikator alami, contoh : kembang sepatu, kol merah, dan kulit manggis. Bila larutan di campur dengan sari bunga sepatu, maka larutan berubah warna menjadi hijau (basa), atau tetap Merah (netral), Atau juga Merah menyala (asam).

Derajat asam atau basa (pH)
Konsentrasi ion hidronium (H+) dalam suatularutan umumnya sangat rendah, tetapi sangat menentukan sifat – sifat dari larutan, terutama larutan dalam air .
Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi Logaritma negatif dari konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan, dan dirumuskan sebgai berikut:
pH = -Log (H+)
Untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalam larutan dapat digunakan rumus :
pOH = - log (OH-)
pada konsentrasi yang sama, semakin kuat suatu asam semakin besar konsentrasi ion H+ dalam larutan, dan itu berarti semakin kecil harga pH nya .
semakin kuat suatu basa semakin besar konsentrasi ion OH- dalam larutan.

III.           Alat dan Bahan
Alat  :
                 1.Gelas plastic
                  2.Keras lakmus merah
                  3.Kertas lakmus biru
                  4.Kertas indicator universal
                  5.Air bunga mawar
                  6.Pipet
                  7.Gelas kimia
Bahan :
                 1.Air gula
                  2.Air garam
                  3.Air deterjen
                  4.Air sabun
                  5.Air accu biru
                  6.Air accu merah
                  7.Air cuka
``                8.Air jeruk nipis
                  9.Air alkohol
                  10.Air sumur
                  11.Air ledeng
                  12.Air kapur
                  13.Air Larutan A
                  14.Air Larutan B
                  15.Air Larutan C
                  16.Air Larutan D



IV.           Prosedur Kerja
A.  Menentukan larutan asam dan basa
1. Sediakan 16 gelas plastik
        2. Isi masing-masing gelas dengan larutan yang tersedia
        3. Masukkan atau tetesi kertas lakmus merah dan biru dengan larutan yang     telah     di sediakan
        4. Lalu amati perubahan kertas lakmus merah dan biru
        5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk gelas plastik yang selanjutnya.
        6. Catat hasil perubahan pada kertas lakmus merah dan biru

B.  Menentukan pH suatu larutan
      1. Sediakan 16 gelas plastik yang telah terisi larutan yang tersedia
      2. Gunting satu pita universal menjadi beberapa bagian
      3. Masukkan satu helai pita universal ke dalam setiap larutan
      4. Lalu bandingkan warna ke-16 indikator yang berada dalam larutan tersebut     dengan warna pada peta pH dan cocokkan
     5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk larutan yang selanjutnya.
     6. Lalu catat pH masing-masing dari larutan tersebut

c. Mengidentifikasi larutan asam dan basa dengan menggunakan indikator alami
 -Sediakan 16 gelas plastik
 -Isi masing-masing gelas dengan larutan yang tersedia
 -Campurkan larutan dengan ekstrak bunga mawar
 -Catat hasil perubahan warna dari ke-16 gelas tersebut





V.                   Isi  Pengamatan
A.   Identifikasi Larutan asam-basa
1.     Hasil pengamatan dengan kertas lakmus
NO
Bahan-bahan
Warna kertas Lakmus
Sifat
Merah
Biru
1.
Larutan  A
Biru
Biru
Basa
2.
Larutan  B
Merah
Biru
Netral
3.
Larutan C
Merah
Merah
Asam
4.
Larutan D
Merah
Biru
Netral
5.
Air Gula
Merah
Biru
Netral
6.
Air Garam
Merah
Biru
Netral
7.
Air Deterjen
Biru
Biru
Basa
8.
Air Sabun
Biru
Biru
Basa
9.
Air Accu merah
Merah
Merah
Asam
10.
Air Accu biru
Merah
Biru
Netral
11.
Air Cuka
Merah
Merah
Asam
12.
Air Jeruk nipis
Merah
Merah
Asam
13.
Air Sumur
Merah
Biru
Netral
14.
Air Ledeng
Merah
Biru
Netral
15.
Air Alkohol
Merah
Biru
Netral
16.
Air Kapur
Biru
Biru
Basa











2.     Identifikasi Larutan asam-basa dengan indicator alami

NO
Bahan-bahan
Perubahan Warrna
Sifat
Sebelum di tambah
Sesudah di tambah
1.
Larutan  A
Bening
Hijau
Basa
2.
Larutan  B
Bening
Merah
Netral
3.
Larutan C
Bening
Merah terang
Asam
4.
Larutan D
Bening
Merah
Netral
5.
Air gula
Keruh
Merah
Netral
6.
Air garam
Keruh
Merah
Netral
7.
Air deterjen
Abu-abu (keruh)
Hijau
Basa
8.
Sabun
Keruh
Hijau
Basa
9.
Air Accu merah
Bening
Merah Terang
Asam
10.
Air Accu biru
Bening
Merah
Netral
11.
Air Cuka
Bening
Hijau
Basa
12.
Air Jeruk nipis
Keruh (hijau)
Merah Terang
Asam
13.
Air Sumur
Bening
Merah
Netral
14.
Air Ledeng
Bening
Merah
Netral
15.
Air Alkohol
Bening
Merah
Netral
16.
Air Kapur
Keruh (putih)
Hijau
Basa













3.     Hasil pengamatan dengan kertas indikator Universal
NO
Bahan-bahan
pH
Sifat
1.
Larutan  A
8

Basa
2.
Larutan  B
7

Netral
3.
Larutan C
1

Asam
4.
Larutan D
11

Netral
5.
Air gula
5

Asam
6.
Air garam
7

Netral
7.
Air deterjen
11

Basa
8.
Sabun
13

Basa
9.
Air Accu merah
1

Asam
10.
Air Accu biru
7

Netral
11.
Air Cuka
1

Asam
12.
Air Jeruk nipis
2

Asam
13.
Air Sumur
6

Asam
14.
Air Ledeng
7

Netral
15.
Air Alkohol
7

Netral
16.
Air Kapur
14

Basa











VI.           Pembahasan
       Kita telah mengetahui sebelumnya bahwa suatu larutan memiliki sifat yang berbeda satu sama lain.Larutan dapat memiliki sifat asam,basa,maupun netral.
Pada percobaan pertama,yang akan kita lakukan adalah menentukan sifat asam,basa,dan netralnya suatu larutan.
      Untuk percobaan  1 (menentukan larutan asam-basa menggunakan kertas lakmus), sesuai dengan penjelasan pada dasar teori setiap larutan asam dapat merubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi merah, larutan basa dapat merubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi biru, dan larutan netral tidak merubah warna kertas lakmus merah dan biru.
      Untuk percobaan 1b (menentukan larutan asam dan basa menggunakan indicator alami ) sesuai dengan penjelasan  pada dasar teori, bila larutan asam di campur dengan sari bunga sepatu, maka warna larutan berubah menjadi merah, bila larutan basa di campur dengan sari bunga sepatu, maka warna larutan berubah menjadi hijau, dan jika larutan netral di campur dengan sari bunga sepatu, maka warna larutan beruba menjadi merah bening.
      Dari pembahasan diatas dapat di tentukan larutan asam dan basa. Yang merupakan larutan asam adalah air jeruk nipis, air cuka, air gula merupakan asam, namun air gula bukan merupakan asam, hal ini mungkin di karenakan pelarut yang digunakan bukan pelarut yang memiliki pH netral.
      Untuk percobaan 2 (menetukan pH larutan menggunakan indicator Universal), alat yang digunakan adalah  indikatoruniversal. Seperti yang telah dijelaskan pada poin dasar teori, jika kertas indicator di celupkan  kedalam  larutan asam, basa ataupun netral maka warna kertas indkator akan berubah sesuai dengan kadar pH larutan.
      Kertas indicator memiliki lapisan khusus pada salah satu ujungnya yang dapat berubah warna sesuai dengan tingkat keasaman larutan. Pada percobaan 3 banyak variasi tingkat keasaman larutan, hal ini disebabkan adanya perbedaan konsentrasi asam dan basa. Untuk larutan garam yang merupakan larutan netral hal ini di sebabkan karena garam dapur merupakan hasil dari gabungan asam(HCl) dan basa (NaOH)  yang juga menghasilkan air (H2O).


VII.        Kesimpulan

      Dari halis percobaan , kami bisa menentukan larutan asam-basa dengan menggunakan kertas lakmus yang berwarna merah dan biru.Kami juga menentukan PH larutan dengan menggunakan kertas Indikator Universal.Dan kami dapat mengindefisikasi larutan asam-basa dengan menggunakan indikator alami yaitu air bunga (mawar).
      Dari semua percobaan yang menggunakan kertas lakmus,kertas indicator universal dan  air bunga (mawar) itu sifat nya tidak semua larutan sama.


VIII.    Lampiran Foto




IX.           Daftar pustaka
Ø  Susilo, ending. M.Si.2005. sains Kimia Prinsip dan                   penerapannya. Solo :PT Tiga Serangkai Pustaka            Mandiri
Ø  Sudiono, Sri. S.Si., M.Si., Srs. Sri Juari santoso, M.Eng., dan deni pranowo. S.Si. 2006. Kimia 2B untuk kelas XI SMA dan MA. Klaten : PT Intan Pariwara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar